
Menulis bagi seorang blogger adalah sebuah nyawa. Tanpa tulisan blogger seperti harimau tak bertaring, pedang yang tidak tajam, smartphone tanpa kuota, hampa tidak berguna.
Hal ini sering terjadi pada saya dan sudah menjadi "penyakit" kronis yang mendarah daging hingga masuk ke sumsum tulang (lebih tepatnya masuk ke pikiran terdalam).
Say pun berusaha untuk melepaskan semua ini. Banyak hal yang saya lakukan mulai dari mencoba membaca artikel blogger di luaran sana, mengikuti webinar yang berhubungan dengan blogging, mendaftar dibeberapa pelatihan berbayar tentunya yang berhubungan dengan menulis.
Tetapi sampai saat ini masih saja terasa sulit untuk bisa menghadapi hambatan menulis. Seperti berdiri dihadapan dinding yang terbentang tinggi atau berada di gurun pasir yang terhampar luas.
Sungguh menjemukan, melelahkan.
Dari hasil pencarian saya, ada beberapa hambatan bagi blogger.
Kurangnya Waktu: Menulis blog memerlukan waktu dan usaha yang signifikan. Hambatan utama bagi banyak blogger adalah kesibukan dengan pekerjaan, studi, atau tanggung jawab lainnya yang membuat sulit untuk mengalokasikan waktu yang cukup untuk menulis secara konsisten.
- Kekurangan Ide: Merancang konten yang segar dan menarik secara teratur bisa menjadi tantangan. Blogger mungkin mengalami blok ide di mana mereka kesulitan menemukan topik yang menarik atau relevan untuk ditulis.
- Perfectionism: Kebanyakan blogger ingin memastikan bahwa konten mereka berkualitas tinggi dan sempurna sebelum dipublikasikan. Namun, terlalu banyak memperhatikan detail dan mencari kesempurnaan bisa membuat proses menulis menjadi lambat dan melelahkan.
- Ketidakpastian Penghargaan: Dalam beberapa kasus, blogger mungkin merasa tidak yakin tentang apakah upaya mereka dalam menulis akan diapresiasi atau diterima oleh pembaca. Ini bisa mengurangi motivasi dan semangat untuk melanjutkan menulis.
- Kurangnya Pengalaman Teknis: Beberapa orang mungkin tidak memiliki pengalaman teknis dalam pengelolaan situs web atau platform blogging. Ini bisa menjadi hambatan dalam hal pengaturan dan tata letak blog, penggunaan alat-alat teknis, dan penanganan masalah teknis.
- Gangguan yang mengalihkan perhatian: Gangguan dari lingkungan sekitar atau gangguan digital seperti media sosial dan ponsel cerdas dapat mengganggu fokus dan produktivitas dalam menulis.
- Ketidakpastian Niche atau Target Audience: Blogger mungkin kesulitan dalam menentukan niche (bidang spesifik) dan audiens target mereka. Ini bisa membuat sulit untuk mengembangkan konten yang konsisten dan relevan.
- Kurangnya Motivasi: Seperti dalam hal apa pun, ada saat-saat ketika motivasi untuk menulis mungkin berkurang. Jika blogger merasa kehilangan minat atau semangat dalam menulis, ini bisa mempengaruhi konsistensi dan kualitas konten.
- Rasa Takut atau Keraguan: Blogger kadang-kadang merasa takut akan penolakan atau kritik negatif dari pembaca. Rasa keraguan diri juga dapat menghambat kreativitas dan produktivitas.
- Pengelolaan dan Promosi Konten: Hanya menulis konten belum cukup; konten juga perlu dikelola, dipromosikan, dan dibagikan di berbagai platform. Tantangan ini bisa muncul terutama jika blogger tidak terbiasa dengan pemasaran digital.
Dari beberapa poin di atas mungkin salah satu yang paling sesuai dengan saya adalah perfectionism. Saya cenderung untuk mengutamakan kesempurnaan.
bersambung...
Rerefernsi:
pixabay.com